OSPEK
(kalau waktu SMA disebut MOS), pas kita
mendengar kata itu pasti rasanya takut, was-was, ngeri dan pengen-nya nggag ikut.
Tapi kegiatan ini wajib sekali untuk dilakukan setiap ada penerimaan mahasiswa
baru. Bahkan sudah menjadi tradisi setiap sekolah dan perguruan tinggi di
Indonesia.
Dalam OSPEK para MABA(Mahasiswa Baru) dituntut untuk mengikuti setiap perintah dan tugas dari senior, baik itu tugas yang masuk akal maupun tidak masuk akal. Tugas yang tidak masuk akal saat ospek itu misalnya seperti disuruh ikat rambut banyak atau sesuai tanggal, minta tanda tangan pengurus BEM. Memang kenyataannya tugas itu tidak masuk akal, untuk apa coba kita dituntut buat minta tanda tangan pengurus BEM (mending kalo tanda tangannya bisa dijual... hahahaaa). Tapi walaupun begitu ada juga kok tugas-tugas yang lebih masuk akal, seperti misalnya kita disuruh bikin resume sampai tangan gempor buat nulis bahkan sampai-sampai kita nggag tidur selama ospek. Walaupun begitu jangan dikira panitia melakukan itu tanpa berfikir, meraka melakukan itu ada tujuannya apalagi kita sebagai tenaga kesehatan yang dituntut harus selalu siap menerima pasien baik malam-malam kan...?
Dalam OSPEK para MABA(Mahasiswa Baru) dituntut untuk mengikuti setiap perintah dan tugas dari senior, baik itu tugas yang masuk akal maupun tidak masuk akal. Tugas yang tidak masuk akal saat ospek itu misalnya seperti disuruh ikat rambut banyak atau sesuai tanggal, minta tanda tangan pengurus BEM. Memang kenyataannya tugas itu tidak masuk akal, untuk apa coba kita dituntut buat minta tanda tangan pengurus BEM (mending kalo tanda tangannya bisa dijual... hahahaaa). Tapi walaupun begitu ada juga kok tugas-tugas yang lebih masuk akal, seperti misalnya kita disuruh bikin resume sampai tangan gempor buat nulis bahkan sampai-sampai kita nggag tidur selama ospek. Walaupun begitu jangan dikira panitia melakukan itu tanpa berfikir, meraka melakukan itu ada tujuannya apalagi kita sebagai tenaga kesehatan yang dituntut harus selalu siap menerima pasien baik malam-malam kan...?
Tak
jarang calon mahasiswa protes jika seniornya suka marah-marah, sampai ada yang
mengadu sama orang tua (yaampun kayak anak kecil ajah...) dibilang seniornya
suka nge-Bully-lah, suka seenaknya
sendiri-lah. Coba deh kalian pikir,
apakah seorang orang tua tidak akan marah jika anaknya punya kesalahan? Apakah
seorang kakak tidak akan marah jika adiknya membuat kesalahan? Apakah salah
jika seniornya marah kalau juniornya tidak mengikuti atauran? Bukankah kita
adalah mahasiswa? Seharusnya seorang mahasiswa tahu apa yang terbaik untuk
mereka dan bisa berfikir secara dewasa. Terkadang para junior pasti mengira
OSPEK adalah ajang buat senior untuk balas dendam. Tapi apakah itu tujuan
sebenarnya dari OSPEK? Tentu saja tidak... senior ingin juniornya jadi calon
tenaga kerja yang patuh jika kelak kalian bekerja, bukan semena-mena hanya untuk
balas dendam. Mem-bully itupun
sebenarnya mempunyai tujuan yang baik jika dilaksanakan secara kemanusiaan.
misalnya meningkatkan mental mahasiswa biar tidak cepat down jika sudah berhadapan dengan dunia kerja dan kerasnya
perlakuan senior ditempat kerja nanti. Itu adalah konsekuensi jika kalian
terjun kedunia kesehatan, kalian harus mau menerima apapun perlakuan senior
(tapi kalo sudah tak manusiawi ya harus dilaporin...)
Nah..
jadi buat adik-adik MABA, jangan takut buat ikut OSPEK, jangan sedikit-sedikit ngadu sama ortu kalau cuma dimarahin
dikit. Kalian harus jadi mahasiswa yang tegar dan nggag manja, malu donk
masa sudah jadi mahasiswa masih manja? Jika memang tidak mau dimarahain atau nggag mau dengar kakak seniornya
marah-marah gag jelas sebaiknya kalian
ikuti saja dulu OSPEKnya dengan baik.
OSPEK yang ribet ini pasti mempunyai
suatu pembelajaran yang berguna untuk kalian kelak.. J
Sooo...Irasshaimase....Welcome....Selamat
Datang....
Ganbatte ne adik-adik yang sedang
menjalankan OSPEK J
Semoga Kalian Sukses