Tuesday, July 15, 2014

OSPEK, Hikmah Dibalik Isu Ajang Balas Dendam Senior

OSPEK (kalau waktu SMA disebut MOS), pas kita mendengar kata itu pasti rasanya takut, was-was, ngeri dan pengen-nya nggag ikut. Tapi kegiatan ini wajib sekali untuk dilakukan setiap ada penerimaan mahasiswa baru. Bahkan sudah menjadi tradisi setiap sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. 
Dalam OSPEK para MABA(Mahasiswa Baru) dituntut untuk mengikuti setiap perintah dan tugas dari senior, baik itu tugas yang masuk akal maupun tidak masuk akal. Tugas yang tidak masuk akal saat ospek itu misalnya seperti disuruh ikat rambut banyak atau sesuai tanggal, minta tanda tangan pengurus BEM. Memang kenyataannya tugas itu tidak masuk akal, untuk apa coba kita dituntut buat minta tanda tangan pengurus BEM (mending kalo tanda tangannya bisa dijual... hahahaaa). Tapi walaupun begitu ada juga kok tugas-tugas yang lebih masuk akal, seperti misalnya kita disuruh bikin resume sampai tangan gempor buat nulis bahkan sampai-sampai kita nggag tidur selama ospek. Walaupun begitu jangan dikira panitia melakukan itu tanpa berfikir, meraka melakukan itu ada tujuannya apalagi kita sebagai tenaga kesehatan yang dituntut harus selalu siap menerima pasien baik malam-malam kan...?
Tak jarang calon mahasiswa protes jika seniornya suka marah-marah, sampai ada yang mengadu sama orang tua (yaampun kayak anak kecil ajah...) dibilang seniornya suka nge-Bully­-lah, suka seenaknya sendiri-lah. Coba deh kalian pikir, apakah seorang orang tua tidak akan marah jika anaknya punya kesalahan? Apakah seorang kakak tidak akan marah jika adiknya membuat kesalahan? Apakah salah jika seniornya marah kalau juniornya tidak mengikuti atauran? Bukankah kita adalah mahasiswa? Seharusnya seorang mahasiswa tahu apa yang terbaik untuk mereka dan bisa berfikir secara dewasa. Terkadang para junior pasti mengira OSPEK adalah ajang buat senior untuk balas dendam. Tapi apakah itu tujuan sebenarnya dari OSPEK? Tentu saja tidak... senior ingin juniornya jadi calon tenaga kerja yang patuh jika kelak kalian bekerja, bukan semena-mena hanya untuk balas dendam. Mem-bully itupun sebenarnya mempunyai tujuan yang baik jika dilaksanakan secara kemanusiaan. misalnya meningkatkan mental mahasiswa biar tidak cepat down jika sudah berhadapan dengan dunia kerja dan kerasnya perlakuan senior ditempat kerja nanti. Itu adalah konsekuensi jika kalian terjun kedunia kesehatan, kalian harus mau menerima apapun perlakuan senior (tapi kalo sudah tak manusiawi ya harus dilaporin...)
Nah.. jadi buat adik-adik MABA, jangan takut buat ikut OSPEK, jangan sedikit-sedikit ngadu sama ortu kalau cuma dimarahin dikit. Kalian harus jadi mahasiswa yang tegar dan nggag manja, malu donk masa sudah jadi mahasiswa masih manja? Jika memang tidak mau dimarahain atau nggag mau dengar kakak seniornya marah-marah gag jelas sebaiknya kalian ikuti saja dulu OSPEKnya dengan baik. OSPEK yang ribet ini pasti mempunyai suatu pembelajaran yang berguna untuk kalian kelak.. J
Sooo...Irasshaimase....Welcome....Selamat Datang....
Ganbatte ne adik-adik yang sedang menjalankan OSPEK J Semoga Kalian Sukses


Friday, May 23, 2014

Cara Mengetahui Hp kita Buatan Dari Negara mana


Cara Mengetahui Hp kita Buatan Dari Negara mana

Dulu saya pikir hp saya buatan China... soalnya dikotaknya ada tulisan made in China, udah gitu dibatrenya juga ada tulisan made in China. Tapi masak iya Sony Ericsson itu buatan China?. Karena saya orang yang suka penasaran sama kualitas dr gadget yang saya pke, akhirnya saya cari-cari digoogle dan ketemu "Cara mengetahui hp kita buatan negara mana". Soalnya bagi saya negara pembuat hp itu berpengaruh sama kualitas hp nya, jd gak asal barang abal-abal. Tapi entah dengan cara ini kita bisa percaya atau tidak, gak ada salahnya buat mencoba kan?
Yuks simak cara berikut.

Cara ini menggunakan nomor IMEI jumlah angkanya adalah 15 Cara mengetahuinya nomor IMEI nya yaitu dengan cara lihat di kardusnya, atau jika kardusnya sudah lenyap di telan bumi, bisa juga kita mengecek di dalam ponsel, dengan cara melepas baterainya, dan jika pengen lebih mudah,tinggal pencet *#06# pada home screen, atau layar utama
Setelah ketemu nomor IMEInya yang berjumlah 15 digit Cobalah anda lihat angka ke 7 dan ke 8 dan anda lihatlah angka tersebut
  1. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 00 maka ponsel anda merupakan buatan france atau perancis dgn kualitas lebih baik.
  2. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 07 atau 70 maka ponsel anda merupakan buatan eropa regional
  3. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 08 dan 80 maka ponsel anda merupakan buatan jerman dgn kualitas cukup baik.
  4. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 01 atau 10 maka ponsel anda merupakan buatan finlandia dgn kualitas sangat baik
  5. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 19 atau 91 maka ponsel anda merupakan buatan UK atau inggris
  6. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 30 atau 03 maka ponsel anda merupakan buatan korea
  7. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 67 atau 76 maka ponsel anda merupakan buatan US atau amerika
  8. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 20 atau 02 maka ponsel anda merupakan buatan cina
  9. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 40 atau 04 maka ponsel anda merupakan buatan india
  10. jika angka ketujuh dan kedelapanya adalah 06 atau 60 maka ponsel anda merupakan buatan asia regional

Semoga Bermanfaat

Sumber : http://rantaucity.heck.in/cara-mengetahui-hp-kita-buatan-dari-nega.xhtml

Sunday, March 30, 2014

PENTUAN KADAR ASPIRIN DENGAN METODE ALKALIMETRI

Hari/Tanggal Praktikum   : Rabu/20 Maret 2013
Tempat Praktikum            : Lab. Kimia Jurusan Analis Kesehatan


A.    LATAR BELAKANG
Aspirin merupakan suatu asam karboksilat. Aspirin atau asam asetil salisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat dari keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung.
Aspirin pertama kali digunakan dalam pengobatan oleh Dresser pada tahun 1899. Aspirin pertama kali dibuat olah kalbe pada tahun 1874 dengan mengubah asam salisilat dengan anhidrid asam asetat. Asam hidrogen pada gugus hidroksil dari asm salisilat telah diganti dengan gugus acid yang juga dapat dilakukan dengan menggunakan asetil klorida dengan asam salisilat pada keton.
Aspirin merupakan senyawa ester  fenil yang tersubstitusi. Sebagaimana bentuk ester aromatik pada umunya. Aspirin mempunyai gugus rawan yang sangat peka, dengan kata lain, aspirin relatif tidak stabil terhadap pengaruh hidrolisis dan proses pemindahan hasil yang lain, profil laju pH nya terkesan sebagai reaksi hidrolisis terhatifis asam spesifik dan basa spesifik. Diperlukan pengetahuan lebih mendasar terhadap pemantauan kadar aspirin guna mempermudah pemantauan kadar obat dalam darah. Hal ini dilakukan terutama pada pasien yang mengkonsumsi aspirin dalam jangka waktu panjang, untuk meminimalisir efek samping obat.

B.     TUJUAN

1.      Mahasiswa dapat membuat larutan baku Asam oksalat 0,1 N yang diperlukan dalam titrasi
2.      Mahasiswa dapat melakukan pembakuan NaOH dengan larutan Asam oksalat.
3.      Mahasiswa dapat melakukan penetapan kadar aspirin dengan menggunakan metode alkalimetri.



C.     PRINSIP
Prinsip penetuan kadadr aspirin dapat dilakukan dengan metode titrasi  asam-basa. Metode titrasi yang di gunakan adalah penetapan kadar dengan cara alkalimetri. Alkalimetri merupakan titrasi menggunakan larutan standar basa yang digunakan untuk menentukan asam. Untuk mengetahui konsentrasi aspirin dilakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Gugus asetil dalam reaksi netralisasi ini lebih sukar lepas daripada gugus karbonil sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :




Titrasi dilakukan dengan menggunakan indikator fenolftalein dengan trayek pH 8,3 – 10. Titik akhir titrasi ditandai saat terjadi perubahan warna yang konstan dari tidak berwarna menjadi merah muda (fuchsian). Jika NaOH yang ditambahkan berlebih, maka akan terjadi reaksi sebagai berikut :





D.    CARA KERJA
1.      Alat
a)      Gelas beaker                          g)    Erlenmeyer
b)      Pipet volume                         h)    Buret, klem dan statif
c)      Pipit tetes                              i)     Spatula
d)     Bola hisap                             j)     Batang pengaduk
e)      Labu takar                             k)    Neraca analitik
f)       Kompor listrik

2.      Bahan
a)      Larutan baku NaOH 0,1 N
b)      Larutan Asam oksalat 0,1 N
c)      Indikator fenolftalin (pp) 0,1%
d)     Etanol 95%
e)      Aquadest

f)       Sampet tablet aspirin

Friday, December 27, 2013

Media Carry and Blair

MEDIA CARRY AND BLAIR
A.    TUJUAN UMUM
1.      Mahasiswa mampu memahami media transport.
2.      Mahasiswa mampu menjelaskan media Caryy and Blair.

B.     TUJUAN KHUSUS
1.      Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pembuatan media Carry and Blair.
2.      Mahasiswa dapat membuat media Carry and Blair.

C.    METODE
Serbuk Carry and Blair à  dilarutkan dengan aquadest à dibagi dalam tabung reaksi à dsterilkan.

D.    PRINSIP
Penimbangan à pelarutan à sterilisasi

E.     DASAR TEORI
Cary-BLAIR dianjurkan untuk pengumpulan dan pengangkutan sampel kotoran yang berasal dari dubur untuk menjaga kelangsungan hidup Salmonella dan Shigella dalam sampel tinja. Media ini memiliki potensioksidasi / reduksi rendah, yang menjamin bakteri kelangsungan hidup untuk jangka waktu yang lama.

Komposisi media carry and blair, yaitu :
1.         Sodium thioglycollate             1,5 gram
2.         Dinatrium fosfat                     1,1 gram
3.         Natrium klorida                       5 gram
4.         Agar                                        5 gram
5.         Kalsium klorida (1%)              10ml
6.         Aquades                                  990 ml

Komposisi Sodium thioglycollate dalam media berfungsi agar mikroorganisme dapat mengkonsumsi oksigen dan memungkinkan pertumbuhan secara anaerob dalam media, Dinatrium fosfat sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme, Natrium klorida untuk mempertahankan kesetimbangan osmotic media, Agar adalah agen yang memperkuat media. Karena pH tinggi, Kalsium klorida sebagai pengatur kadar air dalam media dan aquades sebagai pelarut.
Cary-Blair memiliki pH 7,3 ± 0,2 pada suhu 25°C sangat baik untuk studi epidemiologi dari Vibrio parahemolyticus, yang memungkinkan kelangsungan hidup bakteri dalam jangka panjang (sampai dengan 35 hari pada suhu 22-31°C) dari penyeka dubur (Widi, 2012).

F.     ALAT DAN BAHAN
-          ALAT
1.      Timbangan analitik/digital                       8. Pemanas listrik
2.      Gelas arloji/timbang                               9. Penyangga kaki tiga
3.      Kertas timbang                                    10. Penahan
4.      Beaker glass                                        11. Pipet pasteur
5.      Pengaduk                                            12. Botol Vial/ Tabung reaksi
6.      Gelas ukur                                           13. Autoclave
7.      Erlenmeyer
-          BAHAN
1.      Media Carry and Blair (Oxoid-CM0519)                                  5. HCl 0,01 N
2.      Aquadest                                                                                  6. Kapas berlemak
3.      Kertas pH/pH meter                                                                 7. Tissue
4.      NaOH 0,01 N
-          FOURMULA MEDIUM
1.      Sodium thioglycollate             1,5 gram
2.   Dinatrium fosfat                     1,1 gram
3.   Natrium klorida                       5 gram
4.   Agar                                        5 gram
5.   Kalsium klorida (1%)              10ml
6.   Aquades                                  990 ml
G.    CARA KERJA
1.      Semua APD digunakan dengan baik, benar, dan lengkap.
2.      Disiapkan semua alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan.
3.      Dipastikan semua alat dan bahan dalam keadaan siap digunakan.
4.      Ditimbang serbuk  Carry and Blair (sesuai dengan volume yang dibuat )
5.      Dipindahkan serbuk media Carry and Blair  ke beaker glass, lalu ditambahkan aquadest sesuai dengan volume, dipindahkan ke Erlenmeyer.
6.      Dihomogenkan larutan dengan bantuan pemanas dan pengadukan.
7.      Pelarutan tidak boleh sampai mendidih (pelarutan harus sempurna sehingga tidak ada Kristal yang bersisa).
8.      Dicek pH larutan sesuai petunjuk media (pH = 7,3 +_ 0,1) pada suhu 25o C.
9.      Diperhatikan pengecekan suhu larutan saat pengecekan pH media.
10.  Ditambahkan NaOH 0,01 N jika pH larutan kurang basa dan ditambahkan HCl 0,01 N jika pH larutan kurang asam.
11.  Dibagi/dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau botol vial yang sudah disiapkan (±2/3 tinggi tabung)
12.  Disterilisasi 121o C (1 atm);  15 menit.
13.  Dikeluarkan larutan dari autoclave, saat suhu sudah rendah (20o C) dan tekanan telah turun (dilihat indicator autoclave).
14.  Dibiarkan media membeku dengan sempurna.
15.  Dimasukkan media ke incubator ( 37o C),  24 jam untuk uji kualitas media, dengan
16. Disimpan pada suhu 4o C-8o c untuk menyimpan media.


I.       PEMBAHASAN
Media carry and blair merupakan media yang dibuat dengan cara menimbang bubuk media carry and blair dengan neraca analitik sesuai dengan volume yang akan dibuat. Dalam pembuatan media ini standar penimbangan dan pelarutan media dengan aquadest adalah sebanyak 13,3 gram dalam 1000mL aquadest. Ddalam praktikum pembuatan media Carry and Blair kali ini , dilakukan pembuatan media Carry and Blair sebanyak 25 mL, dengan menggunakan rumus perbandingan makan penimbangan serbuk media Carry and Blair adalah sebanyak 0,3325 gram.
Setelah media ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquadest lalu larutan tersebut dihomogenkan dengan bantuan pemanasan menggunakan kompor listrik sambil larutan tetap diaduk menggunakan batang pengaduk agar larutan larut dengan sempurna. Pelarutan media ini tidak boleh dilakukan sampai mendidih, cukup sampai tidak ada butiran serbuk media yang tersisa, yang menandakan laruan media sudah larut dengan sempurna. Kemudian dilakukan pengecekan pH terhadap larutan media ini, karena pH sangat berpengaruh dalam pembuatan media, namun hal yang perlu diperhatikan saat pengecekan pH media adalah pengecekan harus dilakukan ddalam suhu 25°C, ph media Carry and Blair yang standar adalah 7,2 ± 0,2. Jika pada pembuatan media ini, pH media tidak sesuai dengan standarnya maka diperlukan penambahan NaOH 0,01 N jika pH media kurang basa atau penambahan HCl 0,01 N jika pH media kurang asam.
Setelah ph media sesuai dengan standarnya, dilakukan penuangan media ke dalam tabung reaksi/botol vial yang digunakan menyimpan media ini sebanyak ±2/3 tinggi tabung untuk selanjutnya dilakukakn sterilisasi media menggunakan autoclave dengan suhu ±121°C selama ±15 menit. Kemudian dikeluarkan media dari dalam autoclave pada suhu rendah (20°) dan tekanan yang telah menurun, lalu media dibiarkan membeku dengan sempurna dan selanjutnya dimasukkan ke dalam incubator (±37°C), ±24 jam dan disimpan pada suhu 4°C-8°C.
Berdasarkan fungsi dari media Carry-Blair, media ini termasuk media transport. Media transport adalah media yang memiliki fungsi antara lain: untuk melindungi mikroorganisme supaya tetap hidup apabila pemeriksaan terpaksa ditunda, untuk pengiriman bahan pemeriksaan bakteriologis yang menggunakan swab (missal: rectal swab, swab tenggorokan/hidung, dan pus). Secara khusus Media transport Carry-Blair yaitu media yang digunakan untuk mempertahakan jumlah kuman pathogen usus (seperti: salmonella, shigella, vibrio, campylobacter) dan semua spesimen yang berasal dari tinja yg memerlukan waktu pengiriman lebih dari satu jam, maka dari itu harus menggunakan media ini untuk membawanya ke laboratorium untuk diperiksa.
Berdasarkan konsistensi/kepadatannya media Carry-Blair termasuk media semi solid (setengah padat) karena mengandung agar pada komposisi media yang cukup rendah berkisaran 0,5 %,  media semisolid ini dibuat untuk tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak terjadi pencampuran  sempurna jika tergoyang saat proses transportasi specimen dari suatu tempat ke laoratorium. dan media ini termasuk media dengan wadah botol/tabung karena media ditempatkan pada botol vial atau tabung reaksi, dimana wadah tersebut mempermudah pemasukkan specimen dan pembawaannya ke laboratorium.


J.      KESIMPULAN
Media Carry and Blair merupakan media transport yang dibuat untuk mempertahan mikroorganisme yang akan diperiksa jika pemerikasaan terpaksa ditunda. Media ini merupakan media dengan konsistensi semi solid, memiliki pH 7,2 ± 0,2 dengan standar pembuatan media adalah 13,3 gram serbuk media Carry and Blair dilarutkn dalam 1000 mL aquadest. Media Carry and Blair bisa disimpan menggunakan tabung reaksi atau botol vial.

K.    DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Media dan Reagensia. 2013.  Penuntun Praktikum Pembuatan Media dan Ragensia-1. Denpasar : Kementerian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Denpasar  Jurusan Analis kesehatan.
Ageha. 2011. Media untuk Salmonella dan Shigella. Online. http://kuuiposaranghada.blogspot.com/2011/04/media-untuk-salmonella-sp-dan-shigella.hdtml. Diakses tanggal 12 Juni 2013. Pukul 20.30.
G. Tefera. 2002. Modification of Carry Blair Transport Medium. Online. http://actavet.vfu.cz/pdf/200271020229.pdf. Diakses tanggal 12 Juni 2013. Pukul 20.30.
Ratih. 2012. Uji Kualitas Reagen dan Media. Online. http://ratih43niezz.blogspot.com/2012/04/uji-kualitas-reagen-dan-media.html.  Diakses tanggal 13 Juni 2013. Pukul 19.30.